Selasa, 21 Oktober 2008
Bazar Lendir
Dolly selalu menjadi kisah menarik bagi semua orang, baik itu dipandang dari segi kenikmatannya maupun dari sisi negativnya. Tak akan habis jika kita berceritra tentang lokalisasi yang khabarnya terbesar se-asia tenggara tersebut.
Banyak kalangan yang tidak setuju akan kehadiran pelabuhan cinta sesaat tersebut. tak sedikit pula yang "mendoakan" agar Dolly terus beroperasi.
Terlepas dari pro kontra mengenai Dolly, sampai saat ini pemerintah tidak mampu menghentikan lokasi "bazar lendir" tersebut.
Kenyataanya, selain PSK Ribuan orang turut menggantungkan hidup di lokasi yang dicap pemerintah
sebagai lokasi hitam itu. Lokasi hitam atau tidak, pemerintah juga turut meraup rupiah dari tempat tersebut.
Menurut saya, Dolly merupakan lokasi abu-abu tanpa batas baik dan buruk yang jelas, dan lokalisasi Dolly memang harus ada. jika kita mengambil kisah dari nabi Adam as dengan ujian buah kuldi nya, bukankah tidak mungkin jika Dolly diibaratkan sebagai buah kuldi masa kini yang memang diciptakan sebagai ujian bagi manusia yang beriman.
Minggu, 12 Oktober 2008
Anak Kali
Anak-anak yang tinggal di sepanjang Sungai Wonokromo tersebut terlihat asik bermain di sungai. Sehari-hari di sungai itulah tempat mereka memainkan seuatu yang mereka anggap "menyenangkan", tetapi oleh sebagian orang, permainan mereka dianggap berbahaya untuk anak seusianya.
Seperti layaknya anak-anak bermain, sambil tertawa riang, mereka berenang kesana-kemari. mereka tak ambil pusing meskipun sungai itu pernah merenggut nyawa teman sepermainannya beberapa waktu yang lalu.
Udara panas yang menyerang kota Surabaya kali ini, membuat bocah-bocah sungai tersebut betah bermain hingga matahari tak sanggup menemani permainan mereka.
Selasa, 07 Oktober 2008
On Line Tiada Henti
Advetorial
Maaf karena blog ini didanai dengan kantong pribadi, untuk melanjutkan kelangsungan hidup blog ini, maka dengan terpaksa kami harus menampilkan beberapa iklan, harap maklum dan terima kasih.
Seorang wartawan media online beritajatim.com terlihat sedang serius meng up load berita hasil lipuitannya di pinggir jalan.
Ibarat Nasi, Jangan biarkan Informasi Menjadi Basi.
Dimanapun dan Kapanpun Tetap On Line
Maaf karena blog ini didanai dengan kantong pribadi, untuk melanjutkan kelangsungan hidup blog ini, maka dengan terpaksa kami harus menampilkan beberapa iklan, harap maklum dan terima kasih.
Seorang wartawan media online beritajatim.com terlihat sedang serius meng up load berita hasil lipuitannya di pinggir jalan.
Ibarat Nasi, Jangan biarkan Informasi Menjadi Basi.
Dimanapun dan Kapanpun Tetap On Line
Minggu, 18 Mei 2008
Indonesia Rek !!!
Merayakan hari Kebangkitan nasional, Ratusan Seniman menggelar parede budaya yang bertajuk Aksi bedhayan Orde Antri dari Taman Budaya jawa Timur menuju ke gedung Negara Grahadi. berbagai kostum dikenakan dalam aksi tersebut, yang menarik adalah sekelompok penari, dengan mengenakan topeng moncong yang mirip binatang tikus mereka melenggak-lenggokkan badannya. penari-penari tersebut bermaksud mengambarkan kondisi kekinian negara Indonesia yang dipenuhi dengan sosok koruptor yang dilambangkan dengan binatang pengerat.
Tapi yang pasti, meskipun tidak semeriah pada tahun-tahun sebelumnya, setidaknya peringatan Harkitnas tetap dirayakan oleh masyarakat Surabaya. Alhamdulillah
Sabtu, 10 Mei 2008
Tarian Kegembiraan
Rabu, 07 Mei 2008
Danau Dadakan
Gelombang besar yang melanda pantai Kenjeran Surabaya tak hanya membawa kerugian bagi nelayan saja, tetapi juga membawa rejeki bagi warga sekitarnya. lahan kosong di sekitar pantai yang semula menjadi tempat pembuangan sampah, tergenang menjadi danau dadakan yang dipenuhi berbagai macam ikan. dengan alat seadanya, warga berbondong-bondong mengais rejeki dadakan.
Minggu, 13 April 2008
Raib
Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih belum dewasa untuk memanfaatkan fasilitas umum (fasum) yang dibuat untuk membantu kemudahan masyarakat sendiri. Di Surabaya, tercatat beberapa fasilitas umum seperti telfon, taman dan beberapa lainya rusak, atau bahkan hilang. seperti yang terlihat, alat bantu untuk memudahkan menyebrang jalan di kawasan Yos Sudarso Surabaya hanya tersisa satu unit. padahal tanda stop untuk menyebrang tersebut seharusnya berjumblah enam unit.
Langganan:
Postingan (Atom)